Saturday, October 6, 2012

pieroctobref


Demi Tuhan pemilik Ar-Rasyi, cabut, buang, atau jauhkan sifat sombong, dengki, sifat ingin dipuji, sifat merasa diri lebih baik dari dalam diri ini.

Saya mulai lelah dipermainkan oleh si kecewa karena kebodohan si tinggi hati.

Demi Tuhan pemilik Ar-Rasyi, ajarkan saya untuk memperkuat doa, mengisi amunisi....
 karena lelah-lelah, rasa rendah diri, kejenuhan, bosan, keluhkesah, telah mendadak menggerogoti hati.

Didik pribadi ini agar mengencangkan sabuk ikatan imannya, menggantungkan harap padaMu saja, bukan pada makhluk, bukan pada ciptaan, bukan pada manusia.

Jangan menyerah pada kefuturan. Jangan menyerah pada kefuturan. Jangan menyerah pada kefuturan

Terakhir,
Allah.. tetapkan hatiku dalam genggamMu..sibukkan daku dalam kebaikan selalu...
Allahumma aamiin...

Related Posts:

  • BAHAGIA ITU SEDERHANA Selamat siang J Lapor, Jenderal. Hari ini aku mau berbagi kisah lagi denganmu. Jadi begini, kalimat “bahagia itu sederhana” kini ramai mengis… Read More
  • petirbadaigeledekduarduarpenasaran, sejungkirbalik dan seterjerumus apa saya, dua minggu tidak ikut liqo. sore hari, mendung, selepas sholat ashar dan berbincang dengan teh Ir… Read More
  • pieroctobref Demi Tuhan pemilik Ar-Rasyi, cabut, buang, atau jauhkan sifat sombong, dengki, sifat ingin dipuji, sifat merasa diri lebih baik dari dalam diri ini. … Read More
  • Eklipsis Palestina Bismillahirrahmaanirrahiim. Sebuah kisah yang jika kita hayati mendalam akan menjadi sebuah pembelajaran berharga betapa sulitnya berkorban dan men… Read More
  • sebatas awan nisbi Maka, nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan? Bismillah, Ayat berulang dalam surah Ar-Rahman ini kembali mengingatkan saya akan satu kegiatan un… Read More

0 comments:

Post a Comment

comment this post