Saturday, March 28, 2015

Tuesday, March 3, 2015

Apa yah




“Ada sesuatu yang ia miliki. Sesuatu yang berusaha ia pertahankan keberadaannya. Ia tersimpan di dasar jiwa. Hanya kecil, seperti bara api, tapi tak pernah padam...”

Bara api itu kadang redup, kadang bersinar terang. Dipelihara jangan sampai mati, itu yang menjadi tugas utama. Kebutuhan yang setiap minggu harus ditunaikan. Barang satu jam atau dua jam, dan energi itu kembali terisi. Ia adalah bahan bakar, persediaan untuk menjalani hari-hari dalam dunia yang hiruk pikuk dan heterogen ini.

Ketika sedang berada di pijakan terendah, ditambah malu, rasa munafik, iri dengki, malas, emosi, segudang pikiran yang menyesak, membuat lupa waktu... perasaan ingin ditampar supaya sadar adalah hal yang paling dibutuhkan. Sayangnya, moment penamparan datang itu bukan ditunggu, tapi harus dicari.

Dan disaat terasa amat sangat jauh dari rasa ketenangan, rasa aman, dan rasa dipeluk Allah, pesan seorang Murrabi adalah, “buka alquran secara acak, berdoa terlebih dahulu, semoga Allah memberikan jawaban atas pertanyaanmu”

Selepas membaca doa, semoga Allah menghilangkan perasaan khawatir, merasa tidak ada apa-apanya, perasaan tidak siap, jauh dari ilmu, kesibukan yang sia-sia, dan semoga ayat yang dibaca menjadi asy-syifaa nya.. maka Alquran dibuka secara random, di satu halaman terlihat ada tanda garis bawah warna kuning sepanjang satu kalimat di ayat 28.

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram.” (Q.S Ar-Ra’d : 28)

hmm, malu gak sama Allah? 

iya-lah gundah gulana, Allah nya dilupain, sih. Berdoa hanya seperlunya. Itu pun kalau lagi gak buru-buru.

padahal...


"by the quality of your prayers, you know the condition of your heart."

ruhiyah lowbatt -- charging strated!