Saturday, July 4, 2015

Jadi, bagaimana kami bertemu (2) ?

.....
setelah berkenalan bulan Desember 2013, bulan Februari 2014 saya berkesempatan menjalankan ibadah umroh. Momen yang sangat pas untuk meminta keputusan hati. Ada banyak doa yang saya list, dari A sampai Z balik lagi ke A. Ya jelas lah, masalah jodoh gak ketinggalan. Haha.

Rencananya, saya ingin menikah saat sudah lulus sarjana, bahkan lulus dokter gigi. artinya saat usia saya sekitar 24 tahun. Tapi godaannya besar banget. Udah ada orang yang datang saat usia saya 20 tahun. Dia emang annoying. hhhhhhhhhhhhhhhhhhh.

Saat umroh, saya berdoa semoga saya dijaga hatinya. Ya Allah, kalau saya belum siap nikah, jangan ada yang gangguin dulu. Eh, tapi sebaiknya dijadikan siap aja sih, *loh?!*

dia disuruh nunggu? kasian, udah tua *kedipkedipmata* suruh cari yang lain? jangan dong, orang kaya dia (yang mau sama orang kaya saya) gak banyak di dunia. hahaha.

akhirnya, April 2014 dia datang ke rumah orang tua saya, menghadap ayah. Dalam kondisi baju basah, kedinginan. Turun dari ojek malam-malam. Maklum, rumah saya langganan banjir. Sepatunya basah tenggelam bersama kotoran genangan air. Bajunya tersiram air hujan. Rambutnya lepek kena asap dan sepoi-sepoi udara. Kasian.

Setelah itu, saya kembali belajar di balik jeruji FKG di Jatinangor. Dan dia masih bergelut dengan resign dari kantor di Jakarta yang gak jadi-jadi.

Bulan September 2014, kedua orang tua saling bertemu. Dan akhirnya, seminggu kemudian, dia berhasil resign dari kantor, jadi punya waktu yang fleksibel untuk ngurus diri sendiri haha.
dari hasil pertemuan dengan maksud ingin melamar saya, maka diputuskan acara khitbah atau lamaran akan diadakan pada 2 November 2014. Kenapa 2 November? karena setahun yang lalu, 2 November 2013, adalah pertama kali saya membalas BBMnya. Penting gak? agak disambung-sambungin sih emang.

dan, sampailah kita pada acara khitbah.......

0 comments:

Post a Comment

comment this post