Sunday, March 24, 2013

The Amazing of Mentor and Mentoring

kalian tau ga kenapa mentoring itu harus melingkar? Kenapa harus lingkaran? Kenapa ga kotak? Elips? Segitiga?”


Lingkaran itu istimewa. Tidak menyudut, seimbang segala sisi, diagonalnya tak terhingga. Dalam pelaksanaannya, komposisi mentoring memang terdiri dari mentor dan mentee (adik mentor). Tapi, dalam penyampaian ilmu, tidak selamanya mentor menggurui mentee.  Idealnya, konsep mentoring tidak berlangsung dalam satu arah. Bisa jadi, mentor belajar dari mentee, bahkan mentee lebih pandai dari mentor. Dalam lingkaran mentoring atau halaqoh, seimbang segala sisi maksudnya tidak ada perbedaan kasta atau kedudukan. Kelompok akan duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Tidak ada yang saling menyudutkan atau terkucilkan. Informasi berjalan dua arah, semua : sama-sama belajar.

Bundar, lingkaran itu istimewa. Pernah bertanya,  kenapa namanya Konferensi Meja Bundar? Padahal pada kenyataanya mejanya berbentuk lonjong.#eaa.

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”-Q.S An-Nahl : 125 | sebab kita adalah da’i sebelum menjadi apapun, nahnu du’at qobla kulli syai’ | tugas kita adalah menyampaikan kebenaran
.
Bagaimana mau menyampaikan kebenaran jika ruhiyahnya saja kering? Bagaimana mau menuangkan air ke dalam gelas, jika isi tekonya saja kosong? | itulah fungsi mentoring | Mengupgrade ruhiyah, mengisi air dalam teko | sebab mentoring adalah proses tarbiyah (pembinaan/pendidikan) | Tarbiyah memang bukan segalanya, tapi segalanya berawal dari tarbiyah, kata Hasan Al Banna.

Perlu manajemen yang baik untuk menjadi seorang mentor idaman. Setidaknya ada 5 fase yang harus dilewati, menurut Wheeler & Cooper, yang diberi nama “Five Phase Mentoring Relationship Model”.

Phase one : purpose. Why I want to be a mentor? | niat. Kembali lagi pada tujuan awal. Mengapa ingin menjadi mentor? | Fase ini adalah fase permulaan dimana ‘suara hati’ seseorang mulai menunjukkan keingan untuk menjadi mentor. | mulailah dari bersyukur. Tularkan kebersyukuran mengenal tarbiyah kepada mereka yang belum mengenal.

Phase two : Engagement. Finding and Being a Mentor : how do I begin? | banyak mentor yang mengalami kesulitan ketika memulai. Wajar, jam terbang akan menjawab semua permasalahan | kadang, kesulitan terberat dirasakan ketika pijakan kaki yang pertama.

Phase three : Planning. Developing your mentoring action plan. How can I achieve my goals? How will we work together? | life is never flat, so does mentoring. Yang datar itu membosankan. Mentor harus mengasah kreativitasnya, menyusun “rencana” agar goal dari mentoring berjalan dengan baik.

Phase four : Emergence. Engaging in the conversation. What we are learning? | itu sebabnya, selain menjadi mentor, kita tetap wajib untuk dimentor. Dari sanalah kita mempersiapkan dan tetap belajar.

Phase five : Completion. Celebrating accomplishment. What are my next steps? | ini proses mengembangkan. Eksekusi dari planning phase 3. Mentor yang baik senantiasa berpikir “what next? What next? What next?” | Maka apabila kamu telah selesai dari satu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”. (QS. Al Insyirah: 7)

Serangkaian fase tersebut harus memiliki efek kepada mentee. Proses penerimaan pesan berperan penting dalam “bagaimana mentee mengartikan pesan”. Tugas kita sederhana : menyampaikan. Jika kata-kata sudah terlontarkan, mentee akan secara berbeda-beda  mengartikan maknanya. Jadi jelas, tugas kita adalah memastikan pesan yang disampaikan dipahami dengan arti yang sebenarnya oleh mentee, menjadikannya satu frekuensi. itulah pentingnya proses penyampaian-penerimaan pesan dengan baik.

Mentor yang baik akan berusaha menyampaikan pesan kepada mentee, yang asalnya dia hanya sekedar awareness dengan kebaikan, menjadi interest. Mereka mulai menyenangi nilai-nilai islam. Lalu mentee akhirnya dapat memutuskan untuk bertindak (decision), hingga akhirnya benar-benar menerapkan perintahNya dan menjauhi laranganNya (action). Proses dari hanya sekedar awareness hingga akhirnya menciptakan manusia-manusia yang siap action terhadap perintah Tuhannya, adalah serangkaian proses luar biasa, dan itu ada dalam mentoring.

Nah, bagaimana seharusnya komunikasi dalam kelompok mentoring? | dua hal yang harus diperhatikan adalah karakteristik kelompok (situasional) dan karakteristik anggota (personal)| dalam mentoring, menghidupkan suasana kelompok yang kondusif adalah hal yang penting. Setiap anggota memiliki warna tersendiri, cara menyikapinya berbeda-beda, tapi percayalah, pelangi indah karena keberagaman warnanya.

Goal yang ingin dicapai dari mentoring adalah perubahan positif, dari segi kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotorik (perbuatan). Semuanya bisa mengalami akselerasi melalui mentoring, insyaAllah. Bagaimana agar semuanya dapat tercapai?

Hidupnya ruhiah | adalah penting bagi seorang mentor untuk mengisi ruhiyah sebelum menyampaikan kebaikan, tialawah, perbanyak amalan yaumian. Itu sebabnya, punya adik binaan adalah upaya kita tetap menjaga diri dalam kebaikan.
Penempatan Amanah yang tepat | setiap anggota punya kelebihan yang berbeda. Perlakukan mereka sesuai dengan kelebihannya. Itulah keutamaan mentoring, mengembangkan kapasitas dan potensi masing-masing, karena setiap orang memiliki amalan terbaiknya masing-masing.
Panggilan yang Baik,  Berlaku lemah lembut, Memerhatikan tugas sebagai murabbi, Tak pilih kasih |Buktikan Rasa Sayang itu, Egaliter, sama-sama belajar , Pendampingan, Tabayyun, Amal Jamai , dan Hindari tergesa-gesa, terakhir : Pastikan saling 3T -Ta’aruf (mengenal), tafahum(memahami), takaful(empati).

Setelah kenyamanan itu terasa, pada akhirnya semua akan bersyukur karena mengenal mentoring J
Selamat belajar menjadi mentor yang baik. Kita sama-sama sedang belajar. Berilah bekas pada hati mereka.

“…dan berbicaralah kepada mereka dengan pembicaraan yang berbekas pada jiwa mereka” (Q.S Annisa : 63)
Semangat untuk terus mentoring J sebab satu orang dalam barisan dakwah itu sangatlah mahal, ketidakhadiranmu akan menjadi beban untuk saudaramu.

wallahualam bi shawab.

sumber : 
Alquran,
catatan materi "Komunikasi dalam Lingkaran Dakwah" oleh teh Avi (fisip 2008) di acara Semen Base (sekolah mentor dasar) FOSIKAGI,
catatan liqo.




Monday, March 4, 2013

SCKKA

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Alhamdulillaahirobbil ‘aalamiin 

Hamdan Yuuwaafii ni’amahu wayukaafii maziidah. Yaa robbana lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhika wa’adhiimi sulthoonik. Wa shollal loohu ‘alaa sayyidina muhammaddin wa’alaa aalihii wa shohbihii ajma’iin.


akhirnya,langkah awal sudah terlewati. sekarang tinggal bagaimana mengolahnya. 
banyak orang bilang, yang sulit itu adalah memulainya. Tapi kebanyakan orang lupa, bahwa lebih sulit lagi untuk istiqomah mempertahankannya. Terlebih mengembangkannya.

ada sekelompok orang yang sama-sama mencari makna hidup. Melewati fase pencarian, kemudian menetap. Berharap ada penerangan datang menembus hatinya, entah lewat perantara siapa. Dan sungguh beruntung jikalau kamilah perantara tersebut. Ya, karena sejatinya kami berlomba dalam kebaikan. Menjadi perantara-perantara firman Allah, sunnah Rasulullah, agar tegak, agar terang benderang hidup seseorang, karena hidayah telah turun.

semoga Allah berkenan menjaga kami senantiasa dalam kebenaran. Semoga Allah menyibukkan kami selalu dalam kebaikan, sehingga keburukan dan kefuturan tidak lagi punya waktu untuk menyisip diantara waktu-waktu kami. Semoga kerja-kerja dalam amal Jama'i kami penuh berkah, tiada lain karena Allah semata.

dauroh pelantikan fosikagi 2012-2013 :)


mengutip arti dari doa Rabithoh.. 
Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa hati kami ini telah berkumpul karena cinta kepada-Mu, bertemu karena taat kepada-Mu, bersatu karena dakwah-Mu, dan saling mengikat janji untuk membela syariat-Mu. Karena itu, kuatkanlah ikatan kesatuannya, kekalkanlah kecintaanya, tunjukilah jalannya, penuhilah ia dengan cahaya-Mu yang tidak pernah redup. Lapangkanlah dadanya dengan pancaran iman kepada-Mu dan tawakal yang baik kepada-Mu. Hidupkanlah ia dengan mengenal-Mu dan matikanlah dengan meraih syahadah di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pelindung dan penolong. Ya Allah, kabulkanlah permohonan kami ini. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada junjungan kami, Muhammad SAW, juga segenap keluarga dan sahabatnya.
Semoga ukhuwah kami ini akan berlangsung hingga tak mengenal bilangan usia….aamiin

anauhibbukumfillah,

detinnitami.