ba'da shalawat 'ala Rosulullah.
sebelumnya, temans! mohon maaf lahir batin ya, taqobbalallahu minna wa minkum, taqobbal ya kariim..
sebelum Ramadhan benar-benar akan berakhir, saya minta maaf karena pasti punya salah sama kalian, baik sengaja maupun tidak sengaja, sadar maupun tidak sadar. semoga Allah berkenan menghimpun dan menyampaikan umur kita di Ramadhan taun depan,aamiin.
terimakasih sudah sudi meluangkan waktu temen-temen buat baca doc. yang agak random ini, semoga kegiatan membaca temen-temen tidak sia-sia. aamiin..
sebenernya ada satu pertanyaan kekanak-kanakkan di otak saya. simple, tapi butuh pemahaman yang unik kalau menurut saya. jawaban yang sederhana, tapi aplikasi yang luar biasa sulit,i sebenernya sih (harus) bisa,
kalian pernah denger kisah tentang seorang penzina yang memberi minum seekor anjing, dan dengan itu ia masuk surga? pernah kan?
pernah juga denger orang ahli dakwah tapi ternyata dia tidak ahli surga?
mendengar kedua kisah tadi saya langsung membandingkan. loh, ko bisa, yang satu penzina yang lainnya ahli dakwah, tapi kehidupan akhirat mereka berkebalikan???
Alhamdulillah, pengantar jawaban tersebut saya dapat dari ceramah ustadz aam amiruddin
dalam salah satu kajian, beliau menjelaskan bahwa
"yang mengantarkan kita menuju surga illahi bukanlah amal kita, melainkan Rahmat dari Allah azza wa jalla..."
terus saya bingung, ko ga adil ya? kan orang ahli dakwah perjuangannya lebih besar dibanding si pezina tukang bikin dosa.
jawaban berikutnya saya dapat dari teteh saya bahwa
"semuanya tergantung dari rahmat Allah, keridhoan Allah semata. Allah yang punya kuasa atas kita dan Allah akan memperlakukan hamba-Nya seadil-adilnya. semua ibadah tergantung niatnya, dan Allah yang mengetahui niatan kita"
yap! dapet deh inti dari masalahnya. niat.
kalau kata Rose di film Titanic sih, hati manusia itu sedalam lautan biru untuk menyimpan rahasia..
kalau kata pepatah, dalamnya hati manusia tak ada yang tahu.
ya! hanya Allah lah yang mengerti hati kita, mengerti kemana arah hati kita berlabuh, mengerti kepada siapa hati kita tertunduk. niat berawal dari hati. amal ibadah dilihat dari niatnya, bahkan syaikh imam Nawawi yang membuat buku Riyadhus Shalihin plus membuat hadist Arba'in meletakkan hadits Rasulullah mengenai niat di urutan pertama, saking pentingnya arti sebuah niat.
Amirul Mukminin Abi Hafsah, Umar bin Khathab r.a. berkata : Saya mendengar Rosulullah Saw. bersabda : "Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya bagi setiap orang apa yang ia niatkan. barangsiapa hijrahnya menuju Allah dan Rasul-Nya, ia akan sampai kepada Allah dan rasul-Nya. barangsiapa hijrahnya menuju dunia yang akan diperolehnya atau menuju wanita yang akan dinikahinya, ia akan mendapatkan apa yang dituju (H.R. Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Mughirah bin Bardaubah Al- Bukhari dan Abu Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al-Quraisyi An- Naisaburi, dalam kedua kitab yang paling sahih diantara semua kitab hadits)
mungkin saja, tampak dari luar si fulan rajin sekali berdakwah. dia terkenal ahli ibadah. pakaiannya selalu mencerminkan kerendahhatian. tapi ternyata, dalam hati fulan sejak awal hanya ada niat untuk mencari perhatian orang lain, hanya ingin orang lain melihatnya dengan terkagum-kagum. atau mungkin hanya untuk menarik perhatian si akhwat incaran hati. kita ga pernah tau apa yang ada di dalam hatinya. kecuali dirinya dan Allah semata.
kita tidak bisa sekalipun membohongi Allah. saat kamu melakukan kebajikan disaat itulah hatimu akan tenang, dan saat kamu melakukan dosa, otomatis Allah meniupkan perasaan gelasah ke dalam setiap sudut hatimu. dan kamu tidak bisa menolak perasaan itu. khawatirlah bila saat kita melakukan dosa, namun rasa gelisah itu tidak muncul, barangkali dosa itu sudah menjadi suatu kebiasaan bagi kita, sehingga tanpa sadar kita kita tak lagi menganggap hal itu sebagai dosa. maka Allah telah mematikan hati kita. mintalah diberikan hati yang lain, berkawanlah dengan orang yang dapat membersihkan hati kita. karena noda di baju putih yang setitik lalu langsung dibersihkan akan menbuat nodanya hilang, sedang noda yang ditumpuk meski setitik demi setitik, membuat baju putih tersebut sulit dibersihkan, jangan tunggu hingga baju tersebut terkena noda hitam secara keseluruhan.
adapun si pezina, hatinya mungkin ingin bertobat, dan saat dia memberi minum seekor anjing, hatinya benar-benar mengharap ridho Allah. sekali lagi, kita tidak tahu isi hati manusia.
jadi temen-temen, dari sekarang mari kita luruskan niat lagi. untuk apa kita hidup. untuk apa kita beribadaha. untuk apa kita berdakwah. mintalah diberi Rahmat oleh Allah. maka disebabkan oleh rahmat Allah lah, kita dapat mendapat mencapai kehidupan akhirat yang baik.
jangan seperti debu yang tertiup angin. sia-sia belaka.tak ada bekas, hanya lelah yang didapat.
wallahualam bishawab.
yang salah datangnya dari saya, dan yang benar datangnya hanya dari Allah semata.
tolong koreksi kalau ada yang salah..
tolong perbaikii kalau ada yang berbeda pendapat.
jazakumullah.
wassalamualaykum wr.wb.
Detin Nitami
0 comments:
Post a Comment
comment this post