Siapa dia?
Bukan bukan bukan. Saya bukan dia. Bukan bayangannya, bukan kembarannya, bukan reinkarnasinya, bukan arwahnya, bukan baunya, buka khasnya, bukan waktunya, bukan tempatnya, bukan gembiranya, bukan lucunya, bukan cahayanya.
Saya, diatas lamunan lalu tersadar. Ternyata ini bukan sinetron atau film layar lebar.
Jadi siapa dia?
kita hidup di dua masa berbeda. Dan tentu saja, siapapun orang yang berpikir kami sama, rasanya perlu cuci otak.
0 comments:
Post a Comment
comment this post