Sunday, May 6, 2012

Nostalgila

Widih, dahsyat! melihat foto-foto lama kembali, membuka catatan-catatan yang rapi tersimpan dalam locker otak sejak lama,dor! bercokol keluar.
Menemukan harta karun dari negeri tempat kuda delman bersahaja dipekerjakan dan batu-batu setia pada tuannya membuat undakan demi undakan, dari negeri dimana harga cumi asam manis hanya limaribu rupiah saja, dari negeri tempat bencong dengan leluasa memamerkan  jakun, bulu kaki, dan bulu dadanya, menyanyi dan menari di pinggir-pinggir pedagang  yang menjajakan batik-batik negeri atau dipinggir orang-orang yang melahap lapar makanannya, dari negeri yang katanya banyak berdiri perguruan tinggi, iya, dari Jogjakarta.

Tidak pernah ke Jogjakarta dengan rencana liburan, selalu karena ada agenda hal perihal lain. diantaranya karena studi banding, atau karena perlombaan. Melihat foto yang satu ini, mengingatkan saya pada salah satu kejadian dan pengalaman paling menyenangkan selama sembilan belas tahun saya menghirup oksigen.
Hari itu, saya dipanggil teman saya untuk diikutsertakan dalam perlombaan tahunan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, yaitu NOMS (National Olympiade of Medical Science) –perlombaan medical science lingkup Nasional. Bengong! BINGO! Medical science? Are you kidding me??? Saya, seorang yang buta masalah dunia per-biologi-an apalagi per-kedokteran pada saat itu cuma bisa nanya, is that serious?
Jadi ternyata, perlombaan ini tidak murni 100% mengenai biologi kedokteran, sekitar 10% diantaranya membahas kimia dan 10% lagi membahas fisika. Saya yang notabene dulu di SMA adalah orang yang ikut (-ikutan) olimpiade fisika, diajak guru pembina, Bu Budi, untuk ikut lomba ini.
National Olympiad of Medical Science 2011
Syukur alhamdulillah ada yang mau menerima saya sebagai anggota kelompok, haha (padahal dipasang-pasangin sama Bu Budi sih -__-) saya sekelompok dengan Della dan Agustina. Mereka berdua memang spesialisasi olimpiade biologi. Setau saya, semua yang ikut memang ahli biologi (mungkin kecuali saya, marcel, tuba yang dari fisika dan gema yang dari kimia, tapi mereka semua kecuali saya udah master tingkat langit ketujuh)

Singkat cerita, SMAN 3 Bandung mengirimkan banyak tim. Seleksi awal dilaksanakan. Oh, biadab! sungguh terlalu. Seleksi awalnya bukan secara tim, melainkan individu. Setiap individu dari masing-masing tim akan di tes mengisi soal pilihan ganda sendiri-sendiri, yang nantinya nilainya akan diakumulasikan dengan anggota satu tim lainnya. Parahnya, itu soal tipe minus, kalau salah minus, kalau tak diisi kosong, kalau diisi ya dapat poin. Kalau sampai saya memberikan skor akhir minus, mau dibawa kemana pertanggungjawaban saya pada kelompok saya??? huuuh. Allah menakdirkan soal-soal yang saya isi benar. Keajaiban! Akhirnya tim saya lolos seleksi awal.

Ada lima tim dari SMAN 3 Bandung yang lolos ke Jogjakarta. Sekitar tiga hari kami menginap di Jogja. Kami pergi membawa amanah besar, sebab tahun lalu, SMAN 3 Bandung menjadi juara umum, dan membawa pulang piala bergilir. Tahun itu, harusnya kami mempertahankan piala besar itu menetap di ruang dimana piala-piala dikoleksi di sekolah kami.


dendra yang terobsesi membawa balik piala bergilir


pria-pria galauu




suasana di kereta
Sesampainya di stasiun Jogja, saya bingung, lho ini sebenarnya lomba atau pengajian? Kami pergi ke mushola stasiun untuk sholat ashar, kemudian membuka almatsurat dan membacanya bersama-sama. SUBHANALLAH! Ternyata MAYORITAS –tidak semua- dari kami yang lolos adalah anak DKM! Bravoooo!
membaca almatsurat selepas ashar :')

Mari saya perkenalkan mereka. Mereka semua calon orang-orang sukses, sungguh, insyaAllah
Tim 1 : tuba (STEI ITB), dendra (STEI ITB), Nucifera (SF ITB)
Tim 2 : Astika (FK Unpad), Iqbal (masih kelas 3), Marcel (FTSL ITB)
Tim 3 : Juan (HI Unpad), Citra (FK Unpad), Candra (STEI ITB)
Tim 4 : Della (FTI ITB), Agustina (masih kelas 3), detin (FKG Unpad)
Tim 5 : Lisha (FK Unpad), Gema (FTMD ITB), Fitri (Teknik Mesin National University of Singapore)
Aaaaah, keren kan merekaaaa..
Kami menginap di penginapan langganan SMA 3 kalau ikut NOMS (katanya), lupa apa nama penginapannya, tapi bagus hehe.

lobby nya kali ya
Nah, seleksi berikutnya, menjawab soal dengan batas waktu sekian detik di layar yang akan menghilang dengan sendirinya jika waktunya habis. Alhamdulillah saya setim dengan wanita lemah lembut cangkang keok, anggun gemulai bak putri solo. Mereka mengerti bahwa kompetensi saya bukan di biologi, saya akan menjawab sebisa saya, terutama dalam soal hitungan. Ketika ada soal biologi yang sulit, mereka akan mendiskusikannya berdua, saya manggut-manggut saja, giliran ada soal hitungan saya belepotan ngitung.

Dari lima puluh tim (kalau ga salah) yang lolos ke Jogjakarta senasional, akan diseleksi menjadi duabelas tim saja. Setelah ikhtiar dimaksimalkan kami tawakal, karena soalnya isian, bukan PG jadi ga bisa ngasal.  Lalu menunggu pengumuman membuat perut mulas. Tau? Tim kami pesimis lolos. Apalagi saya, mental awal aja datang kesana untuk memenuhi tuntutan tim, bukan karena ada passion untuk menang, sama sekali tidak. Sebab, Bu Budi sudah mendesain dua kelompok teratas (kelompoknya tuba sama marcel) sebagai tim unggulan, ya mungkin sisanya hanya beruntung lolos seleksi awal saja hahaha *miris* iya lah, secara, tim 1 tuba, nuci, dendra masteeer biologi semua, tim 2 marcel, astika, iqbal pinternya ga kebayang lagi.

Pengumuman ditempel di mading sore harinya, semua berkerumun, anak sekolah lain ada yang memanggil-manggil teman satu timnya melaporkan bahwa mereka lolos, ada juga yang dengan berbesar hati menerima nomor timnya tidak ada di list mading.

Suer, saya asli sakit perut mendengar bahwa ternyata : yang lolos itu adalah dua tim terakhir!! Tim yang sama sekali tidak pernah dibayangkan akan lolos dua belas besar. Artinya, tim saya lolos!! ALLAHUAKBAR!! Terlihat wajah kecewa jelas di wajah Bu Budi, mungkin beliau berfikir kami tidak bisa banyak diharapkan -___-. Apa ini? Ada konspirasi apa? mengapa dua tim jagoan tidak lolos??? Kenapa oh kenapa? Saya ingat sekali wajah dendra yang membawa misi kemenangan sejak keberangkatan ternyata gagal meraihnya. Cupp cup cupp.. dia jadi galau.

Nah, masalahnya, tim saya lolos. Itu masalah buat saya. mendadak ingin pulang saja. Ingin mengurung diri di kamar mandi, sebab seleksi selanjutnya adalah cepat tepat, dan ada bagian saat kita presentasi sendiri-sendiri dari satu kasus yang diberikan. Matilah kau det, mau ngomong apa nanti.

Malam harinya sebelum esok tanding, kami pergi "refreshing" sekadar mencari makan di pinggir jalan  Jogja


suasana makan-makan :)
suasana naik becak malam hari
Add caption

setelah pulang, di kamar, satu kamar diisi oleh dua orang, saya satu kamar dengan Astika. Beliau yang sudah ahli dalam biologi membantu saya menurunkan panas demam saya akan kekhawatiran nasib harga diri saya besok. Saya seperti tong kosong, tidak tahu menahu masalah biologi. Akhirnya pembagian bab diberikan, saya kebagian peredaran darah dan eeem apa ya lupa. Dengan buku campbell di tangan, semalaman saya belajar peredaran darah dan embel-embelnya. Saya sempat berbicara pada tika “Tik, bisa ga kamu aja yang gantiin aku besok? Aku ga siap, ga tau apa-apa” Tika bilang, saya pasti bisa.


 Yipppiiii. Entah kenapa, saya ingin mempelajari jantung lebih dalam saat membaca campbell. Akhirnya saya mendengarkan kuliah dari Tika tentang jantung, sesekali membaca keras-keras isi buku sampai tidak nafsu makan malam. Kami sholat Isya berjamaah (saya, tika, juan, citra, yang memang sudah biasa kalau nginep bareng di AF, berjamaah) kemudian malam harinya tahajud bareng tika. Aaah, so sweeeet :’)
ruang kamar saya

Hari berikutnya benar-benar tiba. khawatir binti degdegan. Cepat tepat, babak awal dimulai. Dengan sangat menyesal, saya tidak bisa membantu banyak, sebab soal-soalnya terdengar seperti soal yang turun dari planet merkurius, panas membara, suhunya tak pantas ada di bumi ini. Enyahkan!
when you can't say any single word





Alhasil, dari empat kelompok, (ada tiga sesi, satu sesi empat kelompok, dipilih satu kelompok terbesar nilainya, sehingga total ada tiga kelompok yang maju ke babak final) kelompok kami mendapat nilai terendah di babak cepat tepat. Maaf yaaa : (((

Berikutnya, babak presentasi, satu kelompok diberi kasus, untuk didiskusikan bersama tim, membuat alur, untuk kemudian dipresentasikan di depan juri dan penonton. Aduh, beri aku muka kulit badak!!!!

Akhirnya, tiba saatnya tim kami menerima kasus. Ketika melihat laptop, SUBHANALLAH!!!!!!!!!!!! Kasusnya tentang JANTUNG!!!!! Saya sempet shock. Sebab malam hari itu selain jantung, saya tidak belajar apa-apa lagi.  setidaknya saya tahu lah sedikit meski tidak se expert dua teman saya lainnya.

Waktu presentasi mulai. Saya bagian pembukaan, memberi salam, memperkenalkan diri kami pada juri, kemudian menjelaskan anatomi jantung. Seingat dan sebisa saya saja, benar-benar mengalir, meski mungkin tidak berbobot (?) dilanjutkan dengan presentasi dua teman saya lainnya yang meneruskan presentasi saya, tentang mekanisme kerja, tentang segala macam tek tek bengek nya.

DAAAAN, APAAAAA????? Alhamdulillah, kelompok kami mendapat nilai tertinggi dalam presentasi. Allahuakbar!!!! Ini keajaiban, tapi sayang, nilai kami tertinggal jauh dengan tim dari Jogja (kalau ga salah) saat cepat tepat tadi. Akhirnya, perjuangan kami berhenti sampai situ.dan tim kami yang satunya lagi pun tidak lolos tiga besar. Apa boleh buat, kami sudah berusaha, namun Allah yang menentukan hasilnya 

Meski tidak bisa membawa piala bergilir pulang, kami sudah senang mendapat pengalaman berharga luar biasa ini. Banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin dan pertolongan Allah itu selalu dekat :’)
Miss that moment so bad!
terakhir, ini foto empat akhwat Furqoners yang sama-sama bermimpi menjadi seorang dokter. juan-detin-tika-citra

2 comments:

  1. Ahahaha, ini salah satu potongan hidup paling berharga pisan banget sangat sih. Penglaman yang ga bisa dilupain. Lain waktu moga kita semua bisa maen bareng Bu Budi + mama Lisa lagi. Eh det btw tuh tim salah formasi, kudunya tim satu tuh tuba uci fiqri, tim duanya baru tika dencin ama si gue.

    Bagian dendra ama candra disuapin mi ayam sama bu Budi ga di post, bu? Kocak bet tuh XD
    Nais post dah, bikin beta nostalgila juga =)

    ReplyDelete
  2. oalaaaah, haha salah mengingat ternyata. fiqri sama kamu apa bedanya, sama-sama jago -__-
    iya nih, aku lupa post, padahal moment penyuapan unyu itu bikin semua ngakak, apalagi waktu cacan dibelai bencong hahaha

    ReplyDelete

comment this post