awal masuk SMA, saya bersama gerombolan anak bau kencur yang mulutnya tidak bisa ditutup lebih lama dari lima menit, gentayangan mencari cenayang yang bisa menenangkan arwah ke-berisik-an dan ke-tidak-mau-diam-an kita.
lima tahun lalu, saya adalah bocah yang tidak kenal apa itu mentoring. hingga tahun berikutnya, Allah mempertemukan seorang teteh yang ikhlas saya bully untuk menjadi seorang mentor. mulai dari awal, si teteh kesusahan mengumpulkan kami satu kelompok karena jadwal kami sudah mirip jadwal artis. beliau yang jauh-jauh dari ITB yang sebenarnya tidak jauh dari sekolah kami datang menghampiri. lambat laun, karena beliau mampu mengikat hati, akhirnya kami yang menghampirinya, jauh-jauh dari sekolah yang sebenarnya tidak jauh dari ITB datang ke Salman untuk memulai curhat berjamaah. curhat?
kalau kami mentoring, bocah-bocah tak tahu diri ini suka merampok jam luang si teteh. mahasiswa tingkat 4 harusnya fokus TA, tapi, hari jumat atau sabtu, biasanya kami memenjarakan teteh di penjara melingkar dari bada dzuhur SAMPAI jam 5 sore. mabok ga tuh mentoring selama itu? engga dong. satu jam teori, sisanya curhat, yeah.
saat masih imutimut |
akhirnya, masa bakti kami di SMA selesai. kami harus melanjutkan perjuangan mencari ilmu di perguruan tinggi masing-masing. dan tibalah mentoring wada' dengan teteh, sebelum akhirnya ditransfer ke kampus masing-masing meskipun sebagian masih ada yang di sekolah.
akhirnya, setelah sekian lama tidak bertemu, dapat kabar mengejutkan jiwa raga, penantian berita tentang pernikahan teteh datang juga.
mungkin angin terlalu besar, atau terjadi badai katrina, hingga berita ini sampai di kami terlalu mepet. banyak yang sudah ada janji terlebih dahulu, sehingga tidak semua dari kami bisa hadir :(
we love you, teh Nisaul Makhmudah
Barakallahu laka wa baaraka'alaika wa jama'a bainakuma fi khair
dari adik -adik mentor mu yang cantiknya sampai ke selubung myelin (?)
detinnitami :)
0 comments:
Post a Comment
comment this post