Tuesday, August 28, 2012

Hayat


Namanya Hayat. Gadis cantik lagi pintar. Untuk gadis seusianya, hidup di bawah bayang-bayang paham wanita Iran benar-benar mengerikan, paham bahwa seorang gadis tidak perlu menuntut ilmu terlalu tinggi, mereka hanya perlu mengatur  kepastian esok dapurnya  bisa berasap.

Hari itu, segalanya terasa lebih berat. Ayahnya sakit, ibunya harus mengantar ayahnya menemui dokter. Dengan segala tanggung jawab yang melekat, Hayat disuruh menjaga rumah dan adik-adiknya serta dilarang pergi ke sekolah, sekalipun ia telah berteriak bahwa hari itu ia ada ujian penting. Hayat tidak melupakan tugasnya untuk memberi pakan sapi dan ayam ternak keluarganya, memeras susu sapi untuk adiknya, menimba air, dan membereskan rumah.

Dengan segala payah yang ada, satu per satu pintu rumah ia ketuk untuk sekadar menitipkan adiknya yang bayi selama satu jam, sebab ia harus mengikuti ujian. Tapi justru, satu per satu pula kekecewaan ia dapatkan. Sebagian telah pergi ke ladang, sebagian justru menasihatinya untuk tidak perlu bersekolah, gadis seusianya harusnya sudah dilamar. Terpaksa Hayat membawa adik yang paling kecilnya ke sekolah, meminta izin pada penjaga ujian untuk membawa serta Nabat saat ujian. Jelas permintaannya ditolak. Ujian akan tetap dimulai beberapa menit lagi. Hayat dipastikan telat.

Kecerdasaan memang menjadi bagian dirinya, terberkahilah ia. Dengan mengaitkan tali temali, ia membuat ayunan di pepohonan besar dekat jendela kelas, talinya dikaitkan pada kursi Fatimeh, dan bila adiknya menangis, seseorang hanya perlu menarik talinya, maka ayunan itu akan bergerak naik turun. Hati penjaga ujian luluh, tangannya sendirilah yang menarik ulur temalinya. Dengan sisa waktu yang serba sedikit, Hayat mencoba memenuhi keinginannya untuk bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.

Semangatnya memang sempat kering, sekering tanah Iran yang mengerikan. Tapi harapannya kembali bersinar, mematuk dan membangkitkan kembali semangat para kaum Hawa di seluruh muka bumi yang sempat mati suri, untuk menjadi Hayat-Hayat lain yang bermekaran.

0 comments:

Post a Comment

comment this post