Yang paling saya sukai dari proses menulis adalah
kebersamaan waktu dengan perasaan. Saya membuka laptop, membiarkan jemari saya
menari di atas keyboardnya. Saya sejenak melupakan dunia luar. Selama menulis,
saya akan bersama pikiran dan imajinasi saya. imajinasidetin.
Seringkali, selepas ashar adalah waktu paling menyenangkan
untuk berimajinasi. Lalu tanpa sadar, langit sudah memadamkan pedarnya. Mentari
sudah singgah di bagian bumi lain. dan jendela kamar akan memberi sinyal,
berhenti sejenak, magrib telah tiba.
Saya menulis, sebatas saya ingin melakukannya...
Saya hanya ingin menulis, mengungkapkan apa yang saya rasa.
Terlepas dari ketidaksukaan siapupun terhadap apa yang saya sampaikan, apa yang
saya ungkapkan, apa yang saya isyaratkan.
Saya hanya ingin menulis karena ruang di hati saya tidak
cukup luas untuk menyimpannya sendiri.
Saya hanya ingin
menulis, menggambarkan pola pikir, menuangkannya dalam kata yang semua orang
punya hak untuk mengartikannya. Ia begitu global, ia punya seribu makna. Ia
mengikat, mencitra, menganalogi bahkan menuduh dan mencaci. Kalian bebas mengartikannya,
sebab saya tak mampu menghadirkan nada di dalamnya. Ia hanya mengalir,mengikuti
arus perasaan yang menjalar melalui pembuluh-pembuluh dan desah nafas.
Saya hanya ingin menulis, terlepas dari kebosanan siapapun
terhadap tema, alur, diksi, bahkan arti yang saya bawa. Sebab tangan saya
bukanlah tangan Taufik Ismail, lidah saya bukanlah lidah Soetomo, otak saya
bukanlah otak Khalil Gibran dan jiwa saya bukanlah jiwa para pemegang pena
emas.
Saya hanya ingin menulis, untuk meyakinkan diri bahwa saya
hanyalah manusia biasa. Yang dari kata-katanya terkadang muncul kebajikan dan
kebermanfaatan, terkadang muncul kebodohan dan kesia-siaan.
Karena bagi saya, inilah tempat dimana saya bisa bermain
dengan perasaan sendiri. Mencoba memahaminya dari sudut pandang orang lain. sebab
apa yang saya tulis adalah apa yang saya pikirkan. Ia mendeskripsikan diri ini
begitu akurat. Saya akan tahu kapan saya belajar, bersosial, mencari
pengalaman, menggalau, senang, gelisah, marah, sedih, sombong, angkuh, iri,
berharap, bermimpi….
0 comments:
Post a Comment
comment this post