Tuesday, October 9, 2018

Terpegang di abu dingin

(Diklaim) maha benar kenyinyiran manusia..

Sudah dipejamkan mata rapat-rapat, nyatanya, apa yang ditakuti jauh-jauh hari justru terjadi.
Menulis ini, lalu dejavu... 
Seperti pernah terjadi, dan ternyata, memang sering dialami. Ditulis, lalu dihapus. Ditulis kembali, lalu dihapus lagi.

alamaaakkk.... pernah ga pernah ga siihh... ketika disebutkan satu hal (spesifik), mood langsung terjun bebas. Terdrama dalam sejarah hidup. Duh, 

Dia adalah Takdir. Dan kita (saya) tidak lagi bisa memilih. Seperti halnya memilih dari rahim siapa kita dilahirkan, karena tidak semua ibu benar benar menjadi ibu.

Tidak semua ibu, benar-benar menjadi ibu.

Berdamai dengan diri adalah satu-satunya teman perjalanan ini.


Related Posts:

  • Diorama Melancong yuk.  Saya mau jalan-jalan ke masa dimana saya masih jadi gadis imut berseragam putih-biru, masa-masa SMP. Nostalgia ini disponsori o… Read More
  • The Amazing of Mentor and Mentoring”kalian tau ga kenapa mentoring itu harus melingkar? Kenapa harus lingkaran? Kenapa ga kotak? Elips? Segitiga?” Lingkaran itu istimewa. Tidak me… Read More
  • Lautan Ada hikmah di balik mogoknya motor. Singkat cerita ya kurang lebih begitu. Siang itu, saya harus ke kampus padahal masih libur. Sehari sebelumnya, h… Read More
  • AL MAWANIU’ MIN MA’RIFATULLAH (PENGHALANG DARI MENGENAL ALLAH) Bismillahirrahmanirrahim, Bada shalawat ala Rasulullah. Assalamualaykum. Ada banyak jenis penyakit di dunia ini, mulai dari penyakit fisik, pen… Read More
  • SCKKABismillaahirrohmaanirrohiimAlhamdulillaahirobbil ‘aalamiin Hamdan Yuuwaafii ni’amahu wayukaafii maziidah. Yaa robbana lakal hamdu kamaa yambaghii… Read More

0 comments:

Post a Comment

comment this post