Tuesday, October 9, 2018

Terpegang di abu dingin

(Diklaim) maha benar kenyinyiran manusia..

Sudah dipejamkan mata rapat-rapat, nyatanya, apa yang ditakuti jauh-jauh hari justru terjadi.
Menulis ini, lalu dejavu... 
Seperti pernah terjadi, dan ternyata, memang sering dialami. Ditulis, lalu dihapus. Ditulis kembali, lalu dihapus lagi.

alamaaakkk.... pernah ga pernah ga siihh... ketika disebutkan satu hal (spesifik), mood langsung terjun bebas. Terdrama dalam sejarah hidup. Duh, 

Dia adalah Takdir. Dan kita (saya) tidak lagi bisa memilih. Seperti halnya memilih dari rahim siapa kita dilahirkan, karena tidak semua ibu benar benar menjadi ibu.

Tidak semua ibu, benar-benar menjadi ibu.

Berdamai dengan diri adalah satu-satunya teman perjalanan ini.


0 comments:

Post a Comment

comment this post