Skip to content
setiap manusia (sepertinya) pernah mengalami pergolakan batin antara takut sekaligus berharap.
congkaknya manusia, seringkali lupa pada apa yang dipunya, terlampau ambisius terhadap apa yang belum dimiliki.
saya pikir saya cukup kebal dan memiliki imun yang berlapis-lapis sehingga bisa dengan mudah melewati fase membingungkan tapi bingung apa yang sebenarnya saya bingungkan. Bingun kan ya?
nyatanya... saya terjangkit penyakit itu juga. Penyakit para milenial.
Hah! ternyata, melewati quarter life crisis benar-benar menguras emosi.
Ketakutan dan harapan adalah dua garis jiwa yang berlawanan tetapi berada pada sudut yang saling berhadapan.
Lalu rasanya ingin nangis di pojokan, kenapa waktu cepat sekali berlalu, padahal saya bahkan belum memutuskan pilihan.
menikmati si waktu beserta setiap detik-detiknya yang berdenging, atau melaju sambil takut-takut dan (sudah pasti) melelahkan.
ini saya lagi curhat, lho. Kamu ngerti, kan?
Iya aja biar cepet.
-detin, si tukang ngomong sendiri-
Related Posts:
The First experience with Volunteer DoctorsA Precious Moment,
Garut, October 21-23th 2011.
Bismillahirrahmaanirrohiim.
“Siapa yang hanya memikirkan dirinya sendiri, dia akan hidup sebagai or… Read More
Potensi AkhwatSoekarno berkata, "Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia" maka seorang akhwat berkata, "Berikan negeri ini sepuluh wan… Read More
FOLKLORE
Setelah
mobil, rumah, handphone, uang bensin, biaya masuk tol semua gratis untuk mereka,
kini rakyat harus menanggung biaya milyaran rupiah untuk kal… Read More
Eksodos
Kenapa begitu banyak orang yang bohongi diri melulu?
Kenapa dunia diliputi orang-orang yang tak kenal malu?
Kenapa untuk jujur pun, lidah kaku, bi… Read More
Mengapa Harus Mereka?
Bismillah..
Terkadang banyak orang heran dan bertanya, mengapa dan kenapa harus mereka?
Yang bajunya panjang, tertutup rapat, dan malu-malu kalau… Read More
0 comments:
Post a Comment
comment this post