Sibuknya dunia perkuliahan akhir-akhir ini merampas waktu saya untuk bertemu adik-adik mentor saya di SMA. Jarak nangor-bandung lagi-lagi jadi tumbal untuk saya jadikan alasan. Tapi benar-benar apa daya, saya punya niat yang besar banget buat kembali ke sekolah, tapi jalannya ga selalu dimudahkan, banyak tantangannya –yang sukses membuat beban di pikiran saya-.
kenapa beban?
Sebenarnya ini amanah yang saya sanggupi untuk memenuhinya. Amanah untuk kembali memantau perkembangan dakwah di sekolah. Sekali lagi, saya sanggupi untuk memenuhinya.
Tapi pada kenyataanya, saya tidak pernah berpikir sebelumnya kalau tantangannya akan amat dahsyat luar biasa. Jadwal akademik di fkg yang tidak jelas memperparah kondisi, rasanya pengen nangis aja liat jadwal yang serba bentrok. Amanah coaching pun telat untuk dimulai.
Hari jumat, tanggal 19 lalu saya meninggalkan kegiatan kaderisasi di fkg untuk memilih ikut acara lajur misi dan memulai coaching perdana dengan adik-adik kelas 3. Tapi lagi-lagi Allah menguji keimanan dan kesabaran saya. 3 kali jarkom, ga ada satupun adik coaching saya yang balas. Nihil. Setelah menjaga stand fkg di lajur misi, saya tidak berhasil memulai coaching. Terpaksa harus ditunda.
Minggu berikutnya, Allah menguji saya dengan sakit –yang semoga dengannya sebagian dari dosa saya gugur terhapus.aamiin- lagi-lagi saya tidak bisa memulai coaching spirit.
Minggu ini pun datang. Jumat, selepas kuliah jam 11, saya sudah menjanjikan akan hadir ke 3. Saya jarkom adik coaching, untuk berkumpul jam 12. Saya bingung, lha orang damri paling cepet nyampe itu 1,5 jam itu pun kalau ga macet. Bingung. Saya ga mau bikin adik-adik saya menunggu. untung ada temen yang mau ke bip, jadi saya ikut mobilnya. Alhamdulillah, dimudahkan..
Jam 12 saya tiba di 3. Lelah, baru saja ujian pagi harinya. Pokonya, saya bertekad mau ada satu, dua atau bahkan ga ada sama sekali adik yang datang, ga boleh bikin saya patah semangat!
Dan alhamdulillah dapet sms dari shanti, kalau dia sama sakya udah nunggu depan perpus. Senangnyaaaa :D
Ketika melihat, ada ice, shanti, sakya, mei, dan talita, rasanya….. semua cape dan lelah hilang seketika. Melihat wajah adik-adik itu membuat saya melupakan sakit, melupakan kalau suara saya sedang serak bahkan diwarnai oleh batuk yang sulit berhenti. Saya gembira. Ini hadiah dari Allah untuk kadar lelah saya di jalan-Nya. Perasaan untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan adik-adik yang tidak bisa dilukiskan kata-kata, sebab sudah lama sekali pertemuan jenis ini vakum semenjak saya berkuliah.
Allah memudahkan. Coaching perdana dengan adik-adik yang baru. Tugas untuk mengantarkan mereka menuju pintu perkuliahan dengan pembekalan iman, sudah terpapar lebar di benak saya. tinggal strategi dan aplikasikan. Nyatanya, mereka suka dengan saya, alhamdulillah. Meskipun suara habis karena terlalu banyak bicara, saya senang. Saya senang karena mereka senang. Saya senang karena mereka melupakan main dan belajarnya, dan memilih duduk berbincang 2 jam setengah. Semoga Allah memberkahi pertemuan pertama saya dengan mereka, juga memberkahi pertemuan-pertemuan selanjutnya. Semoga ilmu yang tersampaikan bermanfaat bagi mereka, juga bermanfaat bagi saya.
Terimakasih, Allah. Alhamdulillah…
salam kenal ka
ReplyDeletekaka pengen balik lagi ke masa SMA? Wah kebalik sama saya ka. Saya pengen cepet2 kuliah dan meninggalkan si putih abu.
salam kenal juga :) wah kenapa ingin cepet ninggalin SMA? percaya deh de, SMA itu bener-bener masa-masa yang ngangenin dan istilah "masa yang ga terlupakan" itu benar-benar nyata :D enjoy it, sebelum nyesel :)
ReplyDelete