PRIORITAS
Prioritaskan kualitas daripada kuantitas. Lebih baik sedikit, tetapi berkualitas, daripada banyak tetapi tidak bisa diandalkan. Kunci sukses adalah keimanan dan kehendak yang kuat, bukan jumlah dan banyaknya orang.
Prioritaskan ilmu daripada amal. Ilmu datang mendahului amal dan ia adalah acuan dan penunjuk amal perbuatan. Ilmu itu pemimpin, sedangkan amal adalah pengikutnya. Orang yang tahu ilmunya, dia akan beramal dengan sebaik-baiknya. Utamakan pemahaman agama di atas pemahaman ilmu pengetahuan. Utamakan belajar dulu sebelum melakukan pekerjaan.
Prioritaskan pemahaman daripada menghafal. Prioritaskan yang pokok daripada yang cabang. Prioritaskan ijtihad daripada taklid (buta). Prioritaskan studi dan perencanaan dalam persoalan dunia.
Ketika mengajarkan atau mendakwahkan sesuatu (terutama ke orang yang belum tahu…) Meringankan dan tidak memberatkan, memudahkan dan tidak mempersulit. Aisyah berkata, “Tidaklah dipilih oleh Rasulullah saw antara dua perkara kecuali yang paling mudah selagi tidak berdosa. Maka jika berdosa, beliaulah orang yang paling jauh darinya.”
Utamakan proses bertahap daripada perubahan drastis dan tergesa-gesa.
Prioritas dalam beramal. Prioritaskan amal yang tetap, senantiasa ditekuni dan dijalankan secara terus-menerus walaupun sedikit, daripada yang besar, berat, atau banyak tapi terputus-putus. Rasul bersabda, “Kerjakan amal sesuai kemampuan, sesungguhnya Allah tidak bosan sehingga kamu bosan.” Dan jangan memberat-beratkan diri. Dahulukan amal yang lebih banyak, besar, luas, dan langgeng manfaatnya. Utamakan amalan hati dan batin (cinta kebaikan, niat yang lurus, takwa hati, dan ikhlas) daripada amalan fisik.
Prioritas dalam bidang yang diperintahkan antara pokok dan cabang. Prioritaskan ibadah fardhu (fardhu ‘ain daripada fardhu kifayah) daripada ibadah sunnah. Prioritaskan fardhu yang berhubungan dengan hak-hak orang banyak atas hak-hak perorangan. Prioritaskan loyalitas terhadap masyarakat atas fanatisme suku, kelompok, keluarga, dan perorangan
resume buku Fiqih Prioritas, Dr. Yusuf Al Qardhawy
0 comments:
Post a Comment
comment this post