Wednesday, January 11, 2012

Patronus Nona Luna

 Nona Luna yang baik hati, saya ingin bertanya, kenapa pagi ini begitu cerah? Padahal saya sedang menginjakkan kaki di tempat yang sama pada jam 04.45 pagi, percis sama seperti yang saya lakukan beberapa hari kebelakang.

Nona Luna, kenapa jiwa saya seperti meloncat-loncat, menari-nari, terbang melayang layaknya burung yang kemarin dibebaskan dari sangkarnya? Perut saya seolah kenyang lantaran diberi pizza big size, kebab turki, steak cordon bleu, soto ayam, dan perkedel jagung. Padahal sejak semalam, saya belum makan apapun. Tenggorokan saya seperti habis kemasukkan jus alpukat, tapi nyatanya saya hanya minum air putih.

Ngomong-ngomong, sebenarnya saya curiga, jangan-jangan ini karena Anda, Nona Luna. Jangan-jangan, ini karena saya mengenal Anda...  Ah, indah ya. Pagi ini luar biasa indah. Sebenarnya pagi kemarin pun indah, hanya saja, pagi hari ini punya pemanis yang berbeda. Saya curiga, pemanisnya itu dari Anda yang bawa. Pemanis bermerk “perkenalan” yang Nona bawa beberapa hari kemarin.

Nona Luna yang berhati lembut, saya terkagum-kagum pada first impression Nona. Nona anggun sekali, Nona cantik sekali, Nona lembut sekali. Nona, saya terlalu bodoh rasanya, menghabiskan 18 tahun umur saya namun belum juga bisa seperti Nona. Saya sungguh beruntung mengenal Nona Luna dan nona-nona lain sejenis Nona. Tapi, percayalah, Anda pun sungguh beruntung mengenal saya, gadis tak punya apa-apa selain dua kaki yang dipakainya untuk melangkah, dua tangan yang dipakainya untuk menjinjing, dua telinganya yang dipakai untuk mendengar, dan anggota fisik  lainya yang saya gunakan sebagaimana mestinya mereka digunakan. Beruntunglah Nona mengenal saya, si mafia kepo ulung yang mencuri ilmu-ilmu nona tanpa Anda ketahui. Karena mungkin saja, berkat ulah pencurian mafia kepo ini, tabungan nona untuk akhirat akan bertambah. Nona, saya tahu benar, kita tidak pernah berbicara begitu lama dan bertemu begitu sering, tapi nona tidak perlu berbicara panjang lebar, karena saya sudah bilang, saya punya anggota tubuh yang akan saya usahakan untuk digunakan sebagaimana mereka diciptakan. Biarlah mata saya menangkap gerak-gerik keanggunan Nona, biarlah telinga saya mendengar kebaikan-kebaikkan Nona, biarkan otak saya mencerna goresan sejarah yang Nona buat. Anda tahu? Itu alasan saya bilang, nona beruntung mengenal saya, tapi saya sendiri pun tahu, kenal tidaknya nona dengan saya bukan perkara penting, yang lebih penting adalah bagaimana beruntungnya saya mengenal nona. Perkara nona hanya sampai pada mengalirnya beberapa amal yang karena lewat inspirasi nona, saya berbuat. Ah senangnya menjadi Anda, Nona Luna. Anda tanpa menyadari bahwa mungkin saja investasi anda bertambah. Anda bisa jadi pebisnis akhirat yang sukses. Ngomong-ngomong saya iri loh, saya juga ingin seperti nona dan nona-nona, tuan-tuan pebisnis lainnya.

Ah, Nona Luna, patronus anda indah sekali, saya sendiri tidak tahu patronus milik saya bagaimana dilihat orang lain. Apakah juga indah? Atau malah mengecewakan? Nona tahu tidak, konon orang bilang patronus itu bisa diubah sebagaimana kita mau bentuk. Sebenarnya saya berharap berita itu benar adanya, tapi seseorang bilang, dalam alquran pun disebutkan demikian. Yah kalau begitu, saya semakin yakin. Hendak seperti apakah patronus yang akan saya buat dengan mantra "Expecto Patronum" ?

Mantra Patronus, seperti bentuk Animagus, mencerminkan kepribadian atau perasaan penyihir. Mereka adalah, bagaimanapun, dapat berubah jika kastor berjalan melalui pergolakan emosional dari beberapa macam. Jadi ingat Harry Potter ya, Patronus Nymphadora Tonks berubah dari bentuk sebelumnya menjadi seorang makhluk berkaki empat yang diduga adalah werewolf karena mungkin itu mencerminkan cintanya dari Remus Lupin. 
saya yakin, patronus Nona yang indah itu pun mencerminkan pribadi Anda.

Nona, nona... sampaikan pada nona-nona lainnya, sampaikan juga pada Cut Nyak Dien, Ibu Kartini, Ibu Siti Ainun, Ibu Fatmawati, Siti Fatimah r.a, Siti Sarah, Siti Hajar, Siti Aisyah r.a, juga pada Siti Khadijah r.a, dan sampaikan pula pada Siti Hawa, bahwa mereka tidak perlu menyesal memiliki salah satu anggota kaumnya yang seperti Nona....

PS : Nona Luna disini buka Luna Lovegood nya Harpot ya..

2 comments:

  1. great and inspiring! blog kamu bagus :)

    ReplyDelete
  2. alhamdulillah, terimakasih banyak sudah mampir :)

    ReplyDelete

comment this post