Monday, January 23, 2012

Potensi Akhwat

Soekarno berkata, "Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia" maka seorang akhwat berkata, "Berikan negeri ini sepuluh wanita shalihah, niscaya dari rahimnya akan lahir manusia pengubah peradaban."


hmm, analogi yang keren.
dari rahim wanita akan hadir generasi-generasi penerus bangsa. Namun tidak semua generasi lahir sebagai "yang diharapkan bangsa" , tergantung dari  karakter dan prilaku yang dimiliki individunya. Jelas, pribadi yang diharapkan oleh bangsa adalah pribadi-pribadi yang menjunjung tinggi nilai kebenaran, kejujuran, dan rasa cinta pada Tuhannya, keluarganya, dan negaranya.

Lalu, siapa yang dapat melahirkan generasi yang demikian?
Arti "melahirkan" disini bukan sekedar konteks seorang ibu yang melahirkan anak yang dikandungnya. Melahirkan disini diartikan sebagai sebuah rangkaian proses mulai dari proses kelahiran, pendidikan, hingga pembentukan kepribadian anak.

itulah tugas utama seorang wanita, karena pada dasarnya potensi wanita adalah mendidik. men are born to lead, and women are born to teach. Pada dasarnya, ibu yang baik akan melahirkan anak-anak yang baik pula.

Dalam sebuah seminar muslimah, saya berkesempatan untuk mendengarkan kajian tentang wanita. dr. Tauhid Nur Azhar menjelaskan besarnya potensi wanita dalam mendidik. bahwa 70% kepribadian anak tercermin melalui kepriadian ibunya. Sebab anak mulai belajar pertama kali selama 9 bulan kandungan, ia merasakan apa yang ibunya rasakan. kekuatan antara ibu-anak itu begitu kuat, hingga bila si ibu cemas,gelisah, bahkan stress, anaknya akan belajar sebagaimana apa yang ibunya rasakan.

begitu besar potensi wanita dalam mendidik. Hingga sebuah kisah Nabi Musa dan Nabi Nuh  bisa menjadi perbandingan.
bagaimana seorang Musa yang diasuh dan dibesarkan oleh keluarga Firaun. Namun di tangan Asiah yang hanif lah, Musa tumbuh menjadi manusia terpilih untuk menyampaikan ketauhidan Allah SWT. Meskipun Lingkungannya adalah Firaun dan sekutunya, namun berkat didikan dan kasih sayang Asiah, Nabi Musa dapat tumbuh dengan baik.
pun lihatlah bagaimana kisah Nabi Nuh, yang pada suatu hari beliau alaihisalam, menyeru untuk bertauhid pada Allah SWT, memberi informasi bahwa akan ada banjir besar dan bagi mereka yang ingin selamat hendaknya naik ke perahunya. Titah ini tidak diindahkan oleh istrinya sendiri. Lalu lihatlah bagaimana anak-anaknya. Istri yang durhaka membawa diri anak-anaknya juga binasa. Mereka tenggelam dalam banjir besar itu karena membangkang seruan Nabi Nuh, kemudian mati dalam keadaan kafir. Naudzubillah.

wallahualambishawab.

4 comments:

  1. Kesimpulan : jangan sembarang memilih calon ibu, cari yang potensial high class :D

    ReplyDelete
  2. si akang nyambung-nyambung nya ke sono terus deh -___- iya deh, semangat mencari, jiwa pemuda, jiwa mencari, kan? haha

    ReplyDelete
  3. jiwa pemuda, semangat bergelora di dalam dada, tak pernah lelah menembus dinding-dinding penghalang, hingga satu yang digapainya : kemenangan. :D

    ReplyDelete

comment this post